PENGARUH KONFLIK PERAN TERHADAP KESEHATAN MENTAL BAGI MAHASISWA YANG MENGIKUTI ORGANISASI UNESA

  • Elang Dewantara Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
  • Agung Ruli Vebrianto Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Keywords: Konflik Peran, Kesehatan Mental, Mahasiswa, Organisasi

Abstract

Sebagai mahasiswa sering kali kita memiliki banyak sekali perencanaan kegiatan apa saja yang
nantinya akan kita laksanakan, menjadi lebih berprestasi dalam dunia akademik, menjadi
organisator, aktif dalam setiap kegiatan kemahasiswaan, hingga turut serta dalam sukarelawan yang
diadakan oleh pihak kampus maupun dari pihak luar. Tentu saja hal ini merupakan satu langkah
yang positif sebagai seorang mahasiswa karena kita telah melaksanakan salah satu poin dari three
darma perguruan tinggi, yaitu selain aktif di dalam kelas kita juga aktif dalam melakukan
pengabdian masyarakat. Namun semua itu bukan berarti tanpa adanya faktor negatif, sering kali
mahasiswa mengalami yang namanya konflik peran. Konflik peran atau biasa disebut ambiguitas
peran adalah sebuah situasi dimana sering kali kita merasa ada sesuatu yang kita rasa tidak cocok
dalam melakukan sebuah aktifitas, dimana sehaursnya aktifitas yang kita lakukan adalah aktifitas
yang benar-benar kita inginkan. Konflik peran tidak bisa anggap sepele, jika kita terus membiarkan
diri kita dalam situasi mengalami konflik peran. Besar kemungkinan kita akan mengalami gangguan
kesehatan mental. Keseatan mental sendiri merupakan sebuah situasi dimana terdapat keserasian
antara fungsi kejiwaan. Maka dari itu peneliti mempunyai ketertarikan lebih terhadap mahasiswa
yang aktif dalam berorganisasi pada lingkup kampus. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif
dengan penyebaran angket. Angket yang disebar adalah Skala Konflik Peran serta Skala Kesehatan
Mental. Angket disebar melalui link google form mengingat tidak mungkin mengambil data secara
langsung karena penelitian ini dilaksanakan di tengah masa pandemi COVID-19. Hasil dari
penelitian ini dapat di simpulkan terdapat hubungan atau korelasi antara variabel konflik peran
dengan kesehatan mental.

Published
2020-10-05